Kekuasaan Sultan Aceh yang menguasai perdagangan lada di Pulau Sumatera akhirnya sampai juga ke telinga pembesar di Kerajaan Inggris. Kabar ini disebarkan oleh John Davis, seorang juru mudi Inggris yang masuk dinas de Houtman bersaudara pada waktu pelayaran Zelandia pertama.
Dikutip dari catatan Sir James Lancaster yang diterbitkan pada tahun 1940 oleh W Foster dalam bukunya Voyages of Sir James Lancaster; mengisahkan Kompeni Hindia Timur Inggris lalu mengirim kapal-kapal ke laut selatan pada 1601 usai mendengar kabar tersebut.
Saturday, November 30, 2013
Friday, November 29, 2013
Berdiplomasi dengan Paris
Kerajaan Aceh sejak lama telah
menjalin hubungan dengan sejumlah negara luar, seperti Inggris, Prancis,
Amerika, Belanda, Turki, China dan beberapa negara di Asia lainnya. Di masa
Aceh dipimpin Sultan Iskandar Muda Johan Berdaulat, daerah ini juga mengikat
hubungan dengan negara-negara besar Eropa. Satu diantaranya yaitu negara
Prancis.
Kerajaan
Aceh yang kaya akan hasil bumi, menarik hati pembesar-pembesar atau raja-raja
dari Eropa untuk menjalin hubungan diplomatis. Seperti halnya yang dilakukan
oleh Raja Louis XIII lewat perantaranya de Beaulieu. Mereka saling mengirimkan
surat dan mengikat kerjasama di bidang perdagangan. Sayangnya, surat-surat yang
ditujukan Raja Perancis ini raib dan tidak tahu kemana.
Dalam buku
Kerajaan Aceh karya Denys Lombard hanya melampirkan surat balasan dari Sultan
Iskandar Muda yang berisi tentang hubungan dagang antara Aceh dan Perancis pada
masa itu.
Mengenang Iskandar Muda
Peringatan HAUL Sultan Iskandar Muda di Banda Aceh. @Heri Juanda |
Samadiyah tersebut dimulai dan dipimpin oleh Teungku Muhammad Rizal dari Pesantren Ulee Titi Lambaro pada pukul 10.35 WIB. Terlihat diantara peserta samadiyah ini Tuanku Raja Yusuf keturunan dari Sultan Alaidin Dawwood Syah, Raja Ubit Ashabul Yamin Panglima Polem dari generasi Raja Pakeh, Said Muslem al Bahsin cucu dari Mufti Kerajaan Aceh. Selain itu juga ada perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh serta Disbudpar Kota Banda Aceh.
Tuesday, November 5, 2013
Berziarah ke Makam Pocut Baren
Jaraknya sekitar dua jam perjalanan jika ditempuh dari Meulaboh. Tak ada petunjuk jalan maupun penjaga makam yang bisa menceritakan sejarah Pocut.
=====================================================
KOMPLEK makam seluas 500 meter bujur sangkar itu dipagari besi. Letaknya di atas gunung di kawasan Desa Tungkop Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat. Tepat di depan pintu masuk komplek tertulis: Makam Pahlawan Pocut Baren.
Kawasan komplek makam ini ditumbuhi pepohonan yang rimbun. Saat The Atjeh Times berkunjung pada Kamis 15 Agustus 2013 lalu, suasana sekitar komplek makam terasa sejuk dan mampu melepaskan penat selama perjalanan ke lokasi.
=====================================================
Makam Pocut Baren di Desa Tungkop, Sungai Mas Aceh Barat. @Darmansyah |
Kawasan komplek makam ini ditumbuhi pepohonan yang rimbun. Saat The Atjeh Times berkunjung pada Kamis 15 Agustus 2013 lalu, suasana sekitar komplek makam terasa sejuk dan mampu melepaskan penat selama perjalanan ke lokasi.
Subscribe to:
Posts (Atom)