Wednesday, December 17, 2014

Mencari Makam Ratu Inayat Zakiatuddin Syah

SEDIKITNYA ada enam nisan berada dalam kompleks Makam Meuh II, di Kompleks Gedung Juang, Banda Aceh. Nisan-nisan tersebut merupakan milik keluarga Kerajaan Aceh Darussalam.

Di bawah nisan ini berbaring jasad-jasad tokoh penting Aceh masa dulu. Di antaranya adalah Putri Raja Anak Raja Bangka Hulu, Sultan Alauddin Mahmudsyah (1760-1764), Raja Perempuan Darussalam, dan Tuanku Zainal Abidin.

Amatan ATJEHPOST.co di lokasi, Jumat, 3 Oktober 2014, tiga di antara nisan-nisan tersebut memiliki konstruksi berbeda. Bangunan nisan ini lebih besar di bandingkan yang lainnya. Keseluruhan nisan ini berada dalam satu pagar yang luasnya seukuran lapangan tenis.

Tak jauh dari kompleks Makam Meuh II juga terdapat beberapa nisan milik keluarga Kerajaan Aceh Darussalam lainnya. Di kompleks ini terdapat 10 nisan.

Berdasarkan keterangan yang tertera, di kompleks ini terbaring jasad Pocut Meurah Geudong/ Meurah Limpah/ Pocut Lam Seupeung atau istri Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah.

Di kompleks ini juga bersemayam jasad Pocut Sri Banun, Sultan Alauddin Ibrahim Mansyur Syah, Sultan Alauddin Muhammad Syah atau Meurhom Geudong, Sultan Husin Jauhar Al Alam Syah, Putroe Bineu, Tuanku Husin Pangeran, Tuanku Cut Zainal Abidin, Teungku Chik, dan Sultan Alauddin Muhammad Daud Syah. Kompleks ini bersisian dengan Museum Aceh.

Sementara di arah kanan gerbang juga terdapat makam tunggal. Makam tersebut memiliki cungkup dan nisan yang besar. "Ini makam Sultan Iskandar Muda," ujar Reno, penjaga makam Kompleks Gedung Juang, saat ditemui di lokasi.

Berdasarkan penelusuran wartawan, di antara sekian makam tersebut tidak terdapat nama Ratu Inayat Zakiatuddin Syah, Sultanah ketiga Kerajaan Aceh Darussalam. "Kalau makam ratu, yang ada di Makam Meuh II itu," ujar Reno.

Namun, ia tidak mengetahui persis nama ratu yang jasadnya dikuburkan di Makam Meuh II. "Kalau itu saya tidak tahu. Di plang nya juga tidak ada yang ada cuma keterangan Raja Perempuan Darussalam," ujarnya.

Putri Raja Setia Sulthanah Inayat Zakiatuddin Syah adalah salah satu dari empat ratu yang pernah berkuasa di Kerajaan Aceh Darussalam. Selama memerintah, Ratu Zakiatuddin telah berbuat banyak untuk mempertahankan sisa-sisa kebesaran Aceh, seperti dinukil Ali Hasjmy dalam bukunya 59 Tahun Aceh Merdeka di Bawah Pemerintahan Ratu.

Meskipun ia tak sanggup mengembalikan Aceh kepada martabat seperti di zaman Iskandar Muda, namun Zakiatuddin telah dapat mempertahankan keadaan Aceh seperti waktu diwarisinya.

"Bahkan dalam beberapa hal telah dapat ditingkatkan kembali," tulis Ali Hasjmy.

Setelah memerintah sepuluh tahun Sulthanah Seri Ratu Zakiatuddin Inayat Syah mangkat pada 8 Zulhijjah 1098 Hijriyah atau 3 Oktober 1688 M.

"Makam tiga ratu ada dalam kandang Iskandar Muda, yaitu di samping Museum Aceh," ujar sejarawan Aceh, Teuku Abdullah atau dikenal TA Sakti.

Menurutnya di kompleks tersebut lah Ratu Zakiatuddin dimakamkan. Namun ia tidak menyebutkan secara rinci lokasi makam sultanah Aceh yang mengeluarkan mata uang emas milik kerajaan di masa pemerintahannya tersebut.[]

No comments:

Post a Comment