SALAH satu pejuang perempuan Aceh pernah menantang Teuku Umar Johan Pahlawan untuk berperang. Penyebabnya adalah membelotnya Teuku Umar ke kubu Belanda. Pejuang perempuan ini dikenal sebagai panglima perang Sukey Fakinah.
Namanya Tengku Fakinah, istri Tengku Ahmad, seorang ulama di Lampucok, Aceh Besar. Saat peperangan dengan Belanda, Tengku Ahmad syahid di medan perang. Hal inilah yang menjadi pemicu keterlibatan Tengku Fakinah dalam perang sabil.
Merujuk catatan sejarah yang ditulis Ali Hasjmy dalam bukunya Wanita Aceh dalam Pemerintahan dan Peperangan, disebutkan Tengku Fakinah pernah mengirim surat kepada Cut Nyak Dhien.
"Saya harap kepada Cut Nyak agar menyuruh suami Cut Nyak, Teuku Umar, untuk memerangi wanita-wanita yang sudah siap menanti di Kuala Lamdiran (maksudnya Resimen Fakinah), sehingga akan dikatakan orang bahwa dia adalah panglima yang berani, johan pahlawan seperti yang digelarkan oleh musuh kita Belanda..."
Isi surat ini membuat darah Cut Nyak Dhien berdesir. Peringatan yang dikirim sahabatnya tersebut membuat Cut Nyak Dhien berusaha menyadarkan kembali suaminya, Teuku Umar.
Lewat Do Karim, Cut Nyak Dhien mengirim pesan kepada suaminya. "Apalagi Pang Karim, sampaikan kepada Teuku Umar, bahwa Teungku Fakinah telah siap sedia menanti kedatangan Teuku Umar di Lamdiran. Sekarang barulah dinilai perjuanganmu cukup tinggi pria lawan wanita, yang belum pernah terjadi pada masa nenek moyang kita. Kafir sendiri segan memerangi wanita. Karena itu, Teuku didesak berbuat demikian. Sudah dahulu kuperingatkan janganlah engkau menyusu pada badak...."[]
No comments:
Post a Comment