Warga Amerika Serikat yang kehilangan banyak tentara karena terjangkit influenza di tahun 1918, juga tidak mengingat dengan baik pandemi tersebut. Padahal banyak kematian akibat influenza melanda warga Orleans, Chicago, dan San Fransisco waktu itu.
Sejarawan Kesehatan Amerika Serikat, Alfred W Crosby dalam buku “Pandemi Influenza di Hindia Belanda” mengatakan hanya Thomas A Bailey yang pernah menyebutkan tentang pandemi influenza di Amerika. Karya Bailey kelak menjadi sumber utama untuk mahasiswa sejarah Amerika jika merujuk pada sejarah kesehatan di negara itu.
Crosby mengatakan sejarah pandemi turut dilupakan lantaran tidak ada tokoh penting yang tewas dalam wabah itu. Meskipun pada saat itu, influenza 1918 membunuh putri Komandan Divisi 26 American Expeditionary Force, Jenderal Edwards. Wabah itu juga merenggut nyawa anak-anak Senator Albert B Fall. Hanya Max Weber sang ekonom dan sosiolog Jerman yang meninggal dunia karena pneumonia di tahun 1920. Dia sebelumnya tertular flu Spanyol.
Lantas bagaimana dengan kondisi pandemi 1918 di Hindia Belanda, nama Indonesia sebelum merdeka?