Showing posts with label wisata Aceh. Show all posts
Showing posts with label wisata Aceh. Show all posts

Monday, April 19, 2021

Pulau Tuan dalam Sebuah Catatan

DARATAN itu mungkin tak seluas lapangan sepak bola Harapan Bangsa yang ada di Lhong Raya, Aceh Besar. Bentang alamnya berupa bukit dan bukan dataran rendah sehingga tak ada pemukiman di sana. Namanya Pulau Tuan.

Pulau ini berjarak sekitar 1,37 Kilometer dari Ujong Pancu, daratan paling ujung Pulau Sumatra yang berada di wilayah administratif Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Sementara jika ditarik garis lurus melalui aplikasi Google Maps, maka jarak Pulau Tuan dengan Ulèe Lheue hanya terpaut 3,84 Kilometer saja. Artinya jika bergerak dari arah Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, jarak tempuh garis lurus ke pulau itu sekitar 7,59 Kilometer.

Sepintas tidak ada hal istimewa di Pulau Tuan yang tak bertuan itu. Namun jika ditilik dari beberapa catatan lawas, maka Pulau Tuan menjadi satu objek penting bagi peneliti sejarah.

Saturday, January 5, 2019

Belasan Air Terjun Indah Ini Ada di Aceh

AIR terjun memiliki pesona tersendiri yang mampu memikat para wisatawan baik domestik hingga mancanegara. Lokasinya yang berada di pedalaman dengan suguhan keindahan panorama alam menjadi nilai tambah destinasi wisata ini.

Selain itu, air terjun yang menjadi bagian dari hilir dan hulu sebuah sungai juga menjanjikan kesegaran dan kesejukan bagi wisatawan. Jadi tak mengherankan jika keberadaan air terjun di sebuah lokasi seakan menjadi magnet bagi para manusia.

Di Aceh, terdapat sejumlah air terjun yang kebanyakan masih "perawan". Beberapa air terjun ini bahkan ada yang baru ditemukan dengan kondisi jalan menuju lokasi masih terbilang menantang. Seperti halnya beberapa air terjun berikut ini:

Surga Tersembunyi Lut Kucak dan Ide Ngopi di 'Atas Awan'

MASYARAKAT setempat menyebutnya dengan Lut Kucak. Letaknya berada di ketinggian 1.900-2.000 meter di atas ketinggian laut. Lut Kucak merupakan sebuah danau yang dikelilingi hutan lindung dengan wilayah administratif berada di Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Aceh.

Lut Kucak, yang dalam bahasa Gayo berarti Laut Kecil, merupakan potensi wisata menjanjikan untuk Bener Meriah. Namun, sayangnya potensi wisata ini belum mendapat perhatian serius dari pemerintah setempat dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, Lut Kucak yang menawan kini menjadi tandus. Banyak warga menebang pepohonan menuju akses Lut Kucak untuk lahan pertanian. Kini, lereng menuju Lut Kucak tidak seindah dulu. Kita hanya mendapati lahan pertanian warga yang ditanami berbagai jenis sayuran seperti kol, sawi, wortel dan lain-lain.

Lut Kucak dekat dengan Burni Telong, sebuah gunung berapi aktif di Bener Meriah yang menjadi landmark dataran tinggi Gayo. Lut Kucak ini juga berada di punggung Pondok Sayur, salah satu desa yang adalah tempat tinggal Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bener Meriah, Tengku Sarkawi.

Surga Kuntul di Lambada Lhok

Ilustrasi kuntul | Foto: Irfan M Nur
TIGA ekor kuntul merenggangkan sayapnya. Membelah langit dengan tatapan tajam ke depan. Namun, lehernya tidak lurus tegak seperti burung-burung lainnya melainkan membentuk huruf S seperti dalam abjad latin yang kita kenal selama ini. Bulu ekor kuntul yang sangat-sangat pendek, berwarna putih kemudian ditekuk ke bawah. Selaras dengan dua sayapnya yang membentang lebar yang sedikit ditekuk ke depan untuk menghalau angin.

Tubuh kuntul yang semula tajam menukik tiba-tiba berhenti di satu titik di udara, kemudian melakukan manuver berputar-putar di atas rimbunan pohon bakau. Ketiga ekor kuntul itu kemudian bertengger di salah satu pucuk bakau yang disambut kawanan burung berparuh runcing, berkaki dan berleher panjang lainnya.