Sunday, October 12, 2014

Bendera Merah Putih Pertama Kali Berkibar di Langsa

Pengibaran Bendera Merah Putih era Proklamasi Indonesia
REPUBLIK Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober. Penetapan tersebut menyusul adanya insiden yang menamakan Gerakan 30 September 1965 (G30S) yang menculik dan membunuh enam Jendral serta satu kapten sebagai upaya kudeta.

Gerakan ini berhasil diatasi otoritas militer Indonesia pada 1 Oktober 1965. Sejak itu, pemerintah Orde Baru menetapkan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Sementara di Aceh, khususnya warga Langsa memiliki makna penting pada tanggal 1 Oktober. Pasalnya, pada 1 Oktober 1945, warga Langsa pertama kali mengibarkan bendera Merah Putih dan mengakui kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945.

"Kami penduduk-penduduk Langsa dapat berbangga, bahwa kamilah yang pertama kali secara resmi mengibarkan bendera itu," tulis Abdullah Husain, salah satu Kepala Polisi Langsa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia, dalam bukunya Peristiwa Kemerdekaan di Aceh.

Ia mengatakan sebelumnya bendera Merah Putih telah dikibarkan di Lapangan Kota Langsa namun berdampingan dengan bendera Hinomaru, bendera nasional Jepang.

"Ketika itu tiangnya lebih rendah, karena dia masih menjadi bendera second-class. Tetapi sekali ini ia dinaikkan tunggal menempati puncak tiang itu," tulisnya.

Abdullah Hussain lahir di Kedah, Malaysia. Bapaknya berasal dari Kampung Aree, Sigli, Aceh Pidie. Abdullah mendapat pendidikan awal di Sekolah Melayu Sungai Limau, kampung kelahirannya dan kemudian ke sekolah Inggris Anglo-Chinese School di Alur Setar tetapi tidak selesai.

Menjelang Perang Dunia Kedua, Abdullah Hussain, magang di suratkabar "Sahabat dan Saudara" di Pulau Pinang. Kira-kira sebulan sesudah penyerangan Tentara Jepang ke Kedah dari jurusan Thailand, Abdullah dengan empat orang temannya bergabung dalam Fujiwara Kikan di bawah pimpinan Iwaichi Fujiwara, semacam kolonne kelima yang disebarkan ke Sumatera dan Jawa sebelum penyerangan fisik dilakukan.

Abdullah dan semua kawan-kawannya yang dikirimkan ke Sumatera telah ditangkap oleh tentara Belanda dan ditahan di Medan. Mereka kemudian dibebaskan oleh Tentara Jepang. Sejak itu Abdullah telah diambil bertugas sebagai salah seorang pegawai Pemerintahan Tentara Jepang di Aceh.

Kisah di dalam Peristiwa Kemerdekaan di Aceh ini bermula ketika Abdullah menjabat Kepala Polisi Langsa menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Abdullah kini bertugas di Negara Brunei Darussalam sebagai Ketua Bahagian Pembinaan dan Pengembangan Sastra, Dewan Bahasa dan Pustaka.[]

No comments:

Post a Comment