Friday, March 20, 2015

Riwayat Tuan Dikandang di Gampong Pande



WARGA Gampong Pande, Banda Aceh menggelar Haul Tuan Dikandang ke 859 di Kompleks Makam Tuan Dikandang desa setempat, Sabtu, 14 Februari 2015. Kegiatan ini dilaksanakan pukul 12.00 Wib dan dihadiri oleh sejumlah keturunan raja-raja Aceh.

"Ini Haul perdana Tuan Dikandang yang kita gelar. Kegiatan ini murni inisiatif tokoh-tokoh masyarakat Gampong Pande dengan tujuan untuk mengenang kembali kebesaran ulama Tuan Dikandang," ujar Said Zulkarnain Alaydrus, Ketua Panitia Pelaksana Haul Tuan Dikandang kepada ATJEHPOST.co.

Said Zulkarnain mengatakan Tuan Dikandang merupakan ulama besar yang datang dari Baghdad bersama 500 pengawalnya. Sebelum bertandang ke Aceh, Tuan Dikandang yang memiliki nama lengkap Al Makdum Abi Abdullah Syekh Abdurrauf Al Mulakab Tuan Dikandang ini singgah di India selama setahun.


"Dia kemudian menuju ke Aceh dan mendarat di Pantai Cermin serta menetap di Gampong Pande. Di Gampong Pande, Tuan Dikandang kemudian menyebarkan ajaran Islam selama 40 tahun dan kemudian mangkat dan disemayamkan di gampong ini," kata Said Zulkarnain.

Namun Said Zulkarnain menyebutkan mengenai referensi jelas tanggal mangkat Tuan Dikandang belum diketahui. "Belum ada catatan soal itu. Di nisannya juga tidak tertera. Kita berinisiatif menggelar Haul ini berpatokan dari jejak beliau sampai ke Aceh pada 1116 Masehi dan mengajarkan Islam selama 40 tahun di Aceh sebelum mangkat," katanya.

Selama menetap di Gampong Pande, Tuan Dikandang mendirikan pusat pendidikan ajaran Islam dan bangunan untuk melaksanakan kalut atau berzikir mengingat Allah. Bangunan ini berada di sisi arah barat makam Tuan Dikandang saat ini.

Said Zulkarnain mengatakan Tuan Dikandang merupakan ayah dari Sultan Johan Syah yang disebut-sebut sebagai sultan pertama di Gampong Pande. Menurutnya, Kerajaan Gampong Pande yang dipimpin Sultan Johan Syah telah berdiri jauh sebelum lahirnya Kerajaan Islam Lamuri.

"Lebih dulu Kerajaan Gampong Pande, saya punya referensinya yang saya dapatkan di perpustakaan UKM, University Kebangsaan Malaysia. Namun mengenai ada atau tidaknya hubungan dengan Kerajaan Islam Lamuri, itu masih diperdebatkan," katanya.[]

No comments:

Post a Comment