Friday, March 14, 2025

Jenderal Belanda Mati di Aceh

JENDERAL Johannes Ludovicus Jakobus Hubertus Pel lahir di Maastricht, Belanda pada 10 Januari 1823. Dia merupakan pengganti Jenderal van Swieten untuk menjadi Gubernur Belanda di Aceh.

Wilayah kekuasaan Belanda di Aceh sempat meluas dari Kota Raja (Darud Dunya) hingga Krueng Raba.

Namun, Pel akhirnya mati di Bivak Tunga, Lamnyong, Aceh Besar pada 24 Februari 1876 pada usia 53 tahun.

Tentang kematiannya ini penuh misteri. Sumber Belanda secara samar-samar menyebut, Pel mati karena melemahnya konstitusi mereka di Aceh. Hal ini seperti ditulis Uitgave v Nijgn & Van Ditmar dalam buku De Atjeh Onlusten in 1896.

Sementara Koran De Standaard yang terbit pada 4 April 1876 menulis Pel meninggal akibat stroke mendadak. Pembuluh darahnya pecah.

"Seandainya Pel dibiarkan mati seperti perang melawan musuh, betapa antusiasnya membalas dendam akan menginspirasi semua orang," tulis koran De Standaard.

Namun, H M Said dalam buku Aceh Sepanjang Abad Jilid II dengan tegas menulis bahwa Pel mati karena serangan pasukan Aceh di Bivak Tunga. Nadinya pecah, tetapi kematiannya disembunyikan.

Jasad Pel dikubur tanpa pusara, tetapi monumen kematiannya kemudian dapat ditemukan di kompleks Peucut alias Kherkhoff.[]

No comments:

Post a Comment