"TANGAN saya mencoba membersihkan semak-semak sekitar makam, mematahkan ranting daun petai liar, mencari sambungan inskripsi yang patah di sela reruntuhan. Segera nampak balok batu besar dan sebaran batu bata yang unik yang menandakan ini bukan makam orang biasa, ini kompleks makam orang besar.”
Inilah kalimat panjang yang digoreskan Dr Ichwan Azhari, salah satu akademisi yang bekerja di Universitas Negeri Medan.
Kesaksian Dr Ichwan ini berkaitan erat dengan kunjungannya ke kawasan Klambir Lima, yang lokasinya berjarak enam kilometer di perbatasan barat laut Kota Medan, Sumatera Utara. Ada nisan terbengkalai di daerah yang berada di bibir kebun PTPN 2 itu. Nisan itu diduga berkaitan erat dengan sejarah Pasai atau Aceh Darussalam.
Nisan yang terabaikan itu dulunya berada dalam kawasan Kesultanan Aru.