Belanda boleh saja menduduki Darud Donya yang ditinggalkan. Namun, mereka tak pernah tenang dan leluasa untuk memperluas daerah kekuasaan. Mortir dan timah panas pasukan Aceh selalu mengintai serdadu Belanda. Rencong dan kelewang pun seakan tak sabar menikam dan menebas tubuh lawan yang tidak waspada.Foto: Pos Belanda di Biluy pada 1894/De Atjeh-Onsluten in 1896
"Kami terus menerus mengalami masalah dengan Bilui, pos ditembaki tanpa henti dan pasukan bantuan dibombardir pada tanggal 25 Juni 1894. Pasukan bantuan sulit untuk membalasnya. Kampung antara Cot Gu dan Bilui telah diduduki dan diperkuat oleh pasukan jahat (pasukan Aceh), sehingga komunikasi dengan Bilui terputus."
Bilui yang dimaksud perwira Belanda itu merupakan Mukim Biluy, salah satu kawasan yang berada di Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar, Aceh saat ini. Hamparan sawah luas di muka pemukiman menjadi ciri khas perkampungan ini. Wilayah yang masih asri itu juga diadang oleh perbukitan di belakangnya.